SEJATINYA ITU JODOH, PASTILAH BERTAMU
S
|
EJATINYA
ITU JODOH, PASTILAH BERTAMU
A
fiksi Story by Firdha Ustin
Mungkin ini cara yang terbaik untukku
dan untukmu memilih untuk tidak bersama-sama lagi. Maaf jika kamu kecewa atas
keputusanku ini. Sejatinya jika itu cinta, pasti akan dipertemukan kembali. Entah
kapan, dan dengan cara yang seperti apa. Aku percaya semua sudah diatur dalam
skenario-Nya. Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah ini bukti cintamu padaku?
Memilih
untuk berpisah.
Semoga bisa mengerti, aku tidak ingin
kita terus menerus terjerumus dalam dosa yang ditimbulkan dari “berpacaran”. Tiada
kata yang mampu kuucapkan selain kata maaf kepadamu.
Terimakasih..
Kepadamu orang yang telah merubah hari
hariku
Yang
pernah mengisi kesepian hati, yang pernah menjadi teman terbaik, yang selalu
setia mendengarkan ceritaku, yang setia ada
bersamaku disaat hati pilu, orang yang setia berbagi, orang yang bersedia
menjadi peneduh, penasehat, bahkan orang yang sampai detik ini belum ada satupun
yang bisa memnggantikan mu...
Inginku kau tak pernah terganti, bahkan
sampai nanti, inginku selamanya bersamamu. Berbgai kebahagiaaan suka dan duka.
Bagaimana kabar mu?
Sehari
tidak bersua, rasanya seperti berbulan-bulan.
Ternyata
sudah lama kita tidak bersua, apa mungkin aku akan terbiasa tanpamu?
Boleh
seskali aku mengingatmu? Sejatinya kau masih tertanam, jauh melekat pada akar
ingatan, bahkan kurawat sepenuh hati..
Mungkin ini menjadi satu alasan mengapa
aku belum bisa melupakanmu, bahkan tidak
berniat untuk melupakanmu.
Namamu, dan kisah kita masih terukir
indah
Kucoba
pahat setiap hujan, kembali mengingatkan membekas dalam ingatan
Hujan
menderu deras, bersamaan dengan air mata, aku teringat kita berjalan beriringan
di lapangan Blangpadang.
Senyum sapa mu mewarnai perjalananku,
serasa seperti di film india ya..
Kala
itu kita berjalan melawan arah angin, rasanya semakin menambah energi untuk
menancapkan badan.
Teringat
senyummu masih basah melekat. Belum kering dari ingatanku ternayata.
Aku masih sayang dengamu
Tapi
Allah telah membuka hatiku, untuk tidak terus bergelut dalam zina
Terus
ku berdoa kepada pemilik hati, agar suatu saat dia berkenan mempertemukan kita
Jaga hatimu ya sayang...
Inginku kau berani menemui ayahku
Menjemputku
Karena kutahu jodoh itu pasti bertamu
Inginku ku lagi bersanding denganmu
Berbagi
tawa, sedih, dan bersama selamnaya denganmu hingga ke Syurga-Nya.
Pintaku,
beranikan dirimu untuk mempersuntingku, berucapkan ijab qabul dan disaksikan
ribuan mata.
Duduk
di pelaminan denganmu
Bahkan
setia selamnya disampingmu
Aku
ingin memnjadi peneduh ditengah gundah gulanmu
Jaga hatimu ya sayang, terus kita saling
memperbaiki diri, menambah ketaqwaan kepadanya, dan mendekatkan diri kepadanya.
Semoga
langkah yang kuputuskan menjadi penyadar bagi kita, bahwa apa yang dahulu kita
lakukan adalah salah, terus membenah diri, memohon ampun atas dosa dan
kesalahan masa lalu.
Aku ikhlas melepas mu, jika emang
dirimulah yang terbaik semoga Allah memudahkan. Jikapun tidak, dari mu aku
belajar Ikhlas, ikhlas melepaskanmu, dan bukan dirimulah yang terbaik.
Jika berjodoh, maka bertamulah sesekali
yang akan menyusul berkali-kali, semoga Allah ,mempermudah urusan dan langkah
kita
Semoga
kita bisa menjaga hati, inilah cinta suci, sesuci kita menjaga hati dikala teguran
itu, karena jodoh adalah cerminan pribadimu.
Komentar
Posting Komentar