Jeda dalam Pertemuan, Cerita kita diPerpustakaan.
Jeda
Ku kira dengan berjumpa bisa tertawa lepas
Kukira keindahan bersarang dimatamu bisa kunikmati
Tau? Aku ingin menjadi bunga dihidupmu
Ah ngapain aku mengajakmu?
Salahku ya?
Kan udah kubilang aku ngga bisa, ah kau ngotot sih..
Jeda kita tadi lama ya..
Lalu kita berselisih, dan aku yang harus tersisih
Saling diam
Kau ngga mau memulai pembicaraan
Aku bicara, respon mu sekilas
Sebenarnya, kau tadi kenapa?
Terbeban dengan tugas?
Kan udah kubilang
Aku bersedia bantu, asal buat dulu dikertas.
Tapi kau malah coret-coret kertas yang kukasih
Malah banyak terplongok sana-sini
Sebenarnya kau mikirin apa? Mata mu berdelik-delik kesekitar kanan.
Lihat siapa? Siapa disitu?
Matamu yang unggun, aku terbakar dengan sekilas tenung
Alasan turun kebawah ambil buku, kok singgah disitu?
Jeda kita lama ya..
Sampai kau naik lagi, duduk didepanku , daaan diam lagi.
Bolak-balikkan buku, alasan cari tugas?
Kau kacangin aku, aku sibuk dengan tugas analisa koran-koranku.
Kutanya lagi, wajahmu sedih, kutatap lagi matamu berbinar, kutanya lagi kenapa tidak bergabung dengan temanmu dipojok sana?
Kau kok berdecik pas kutanya?
Kenapa? Seperti kau menyimpan beban.
Ya kita jeda lagi, jeda cukup lama bahkan.
Jeda dengan kau dan aku asik sendiri membolak-balikkan kertas .
Hanya saja ukuran kertas kita berbeda.
Jadi gimana? Udah selesai?
Lagi kau berdecik .
Itu decik kesal atau sedih?
Raut wajahmu membuat mulutku untuk jeda kembali
Jeda tak ingin bertanya padamu lagi.
Kau kenapa?
Dengan decikan kecewa kau bilang
Ah udahlah, aku pulang ya.
Ngga guna disini.
Jeda lagi , aku terdiam, lihat senyum tipis bibirmu
Senyum sekali, bahkan bibirmu hanya datar jlep 2 detik lurus lagi.
"Kau kenapa"? Udahlah, balik ya..
Jawabku diam dalam hati
Yaudah gapapa hati-hati, padahal hayalku aku rela jatuh mati, jika tanganmu yang mengadahi:')~
-Teruntuk kamu, orang yang pernah singgah dihidupku.-
Komentar
Posting Komentar